Penjualan Samsung Galaxy S22 Berkurang Karena Skandal GOS, Operator Naikkan Subsidi untuk Atasi Penurunan Harga: Laporkan


Penjualan Samsung Galaxy S22 dilaporkan terpukul di tengah kontroversi seputar Game Optimizing Service (GOS). Raksasa teknologi Korea Selatan menghadapi kritik setelah tidak memberi pengguna kemampuan untuk mematikan layanan ini secara manual di ponsel. Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa mitra operator Samsung, seperti KT dan LG U+, telah meningkatkan subsidi mereka untuk orang-orang yang membeli Galaxy S22, Galaxy S22+, dan Galaxy S22 Ultra hingga KRW 500.000 (sekitar Rs. 31.150), untuk informasi lebih lengkapnya di detribpas.com.

Sesuai laporan yang diterbitkan oleh The Korea Times, seri Galaxy S22 baru telah turun kurang dari setengah dari harga peluncuran di Korea Selatan. KT dilaporkan telah memutuskan untuk menawarkan subsidi sebesar KRW 450.000 (kira-kira Rs. 28.000) untuk Galaxy S22 dan paket berlangganan bulanan sebesar KRW 90.000 (kira-kira Rs. 5.600). Itu juga akan menawarkan KRW 500.000 (kira-kira Rs. 31.150) dalam bentuk subsidi untuk Galaxy S22+ . Operator telah meningkatkan subsidi pada Galaxy S22 Ultra menjadi KRW 500.000. Demikian pula, LG U+ juga menawarkan subsidi yang sama untuk setiap model Samsung Galaxy S22 dengan langganan bulanan lebih dari KRW 85.000 (sekitar Rs. 5.200).

Seperti disebutkan sebelumnya, operator seluler dilaporkan mengambil langkah-langkah ini untuk mengatasi penurunan penjualan jajaran Galaxy S22 setelah skandal GOS. Samsung telah memperkenalkan layanan GOS untuk perangkat Galaxy, yang diprogram untuk mengoptimalkan kinerja game di smartphone. Namun, perusahaan awalnya tidak mengizinkan pengguna untuk mematikan layanan ini secara manual, yang diduga menyebabkan penurunan kualitas saat bermain game. Sejak itu, Samsung telah memperbarui GOS untuk tidak membatasi kinerja sistem hingga perangkat mulai memanas, untuk informasi teknologi lebih lengkapnya di Informasi Berita Gadget Terbaru.

Dalam sebuah pernyataan kepada The Korea Times, analis industri Lee Seung-woo menyatakan bahwa perangkat seluler dan bisnis jaringan Samsung diperkirakan akan melaporkan keuntungan hingga KRW 4 triliun (sekitar Rs. 24.837 crore) pada Q1 tahun 2022 karena kuatnya pasar global. pasar ponsel pintar. Namun, kredibilitas merek Galaxy dan Samsung telah terpukul karena kontroversi GOS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermain dengan bahasa Inggris

Yang Perlu Diketahui Setiap Pemilik Rumah Tentang Rayap Bawah Tanah

Cara Bermain Sepak Bola